Pengertian, Tujuan dan Manfaat Green Marketing
Pengertian Green Marketing Menurut Para Ahli
Adapun pengertian green marketing menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
1. Menurut Polinsky “1994”
Green marketing atau bisa juga disebut dengan enviromental marketing didefinisikan sebagai konsistensi dari semua aktivitas yang mendesain pelayanan dan fasilitas bagi kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia dengan tidak menimbulkan dampak pada lingkungan alam.
2. Menurut Salmon dan Stewart “Dalam Irandust and Bamdad, 2014”
Green marketing adalah strategi pemasaran yang mendukung lingkungan dengan menciptakan keuntungan terhadap lingkungan hal ini didasarkan oleh apa yang konsumen harapkan.
3. Menurut Lozada “2000”
Pemasaran hijau “green marketing” merupakan aplikasi dari alat pemasaran untuk memfasilitasi perubahan yang memberikan kepuasan organisasi dan tujuan individual dalam melakukan pemeliharaan perlindungan dan konservasi pada lingkungan fisik.
4. Menurut Peattie
Mendefinisikan green marketing sebagai proses manajemen holistik yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan keinginan konsumen dan masyarakat dengan jalan yang menguntungkan dan berkelanjutan “Kama, Hansen dan Juslin 2001”.
Tujuan Green Marketing
Tujuan dari green marketing tidak hanya melihat profit sebagai satu-satunya tujuan perusahaan, tetapi adanya tambahan kepedulian terhadap lingkungan hidup. John Grant “2007” dalam bukunya The Green marketing Manifesto membagi tujuan green marketing ke dalam 3 tahap yaitu:
- Green bertujuan ke arah untuk berkomunikasi bahwa merek atau perusahaan adalah peduli lingkungan hidup. Tahapan ini merupakan tahapan awal bagi perusahaan yang menerapkan konsep green marketing.
- Greener, selain untuk komersialisasi sebagai tujuan utama perusahaan, tetapi juga untuk mencapai tujuan yang berpengaruh kepada lingkungan hidup. Perusahaan mencoba merubah gaya konsumen mengkonsumsi/memakai produk. Misalnya penghemat kertas, menggunakan kertas bekas maupun kertas recycle, menghemat air, listrik, penggunaan AC dan lain-lain.
- Greenest, perusahaan berusaha merubah budaya konsumen ke arah yang lebih peduli lingkungan hidup. Budaya konsumen yang diharapkan adalah kepedulian terhadap lingkungan dalam semua aktivitas tanpa terpengaruh oleh produk perusahaan yang ditawarkan.
Manfaat Green Marketing
Konsep green marketing merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan pemasar dalam melaksanakan aktivitas pemasaran dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara efisien dan efektif, melalui konsep green marketing akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
- Menghasilkan produk yang ramah lingkungan
- Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang peduli akan lingkungan
- Inovasi Kecintaan terhadap lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih inovatif, baik inovatif dalam input, process, output, bahkan strategi marketing/pemasaran.
Komponen Green Marketing
- Green customers, merupakan orang-orang yang melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk-produk yang aman bagi tubuh dan lingkungannya untuk tetap menjaga lingkungannya.
- Green production process, merupakan suatu cara memproduksi dengan teknologi yang membatasi polusi atau memiliki manfaat terhadap lingkungan.
- Green financialaffairs, merupakan jenis-jenis pendekatan akuntansi yang mencoba untuk mempertimbangkan nilai-nilai keuangan dan moneter untuk investasi ekologi dan kerusakan hutan.
- Reasons of being green, merupakan sebuah alasan seseorang atau perusahaan untuk mengubah perilakukanya untuk peduli terhadap lingkungan.
Permasalahan Green Marketing
Ghoshal (2008) melihat ada beberapa permasalahan dalam penerapan Green Marketing:
- Perusahaan harus memahami bahwa ketika memasuki pasar tidak menimbulkan kebingungan di pikiran konsumen dant tidak melanggar peraturan.
- Ketidaksesuaian persepsi pemasar dengan persepsi konsumen. Pemasar menggunakan bahan sintesis untuk berbagai produk, hal ini dilakukan untuk mengurangi penebangan pohon, namun konsumen berpikir bahawa hal tersebut membuat limbah baru, yaitu ,limbah sintesis.
- Ketika perusahaan berusaha untuk bertanggungjawab social, perusahaan menghadapi resiko bahwa tindakan bertanggungjawab terhadap lingkungan akan berbahaya dalam waktu dekat. Sebagai contoh pengganti CFS untuk HFC dalam waktu dekat penggunaan HFC juga menimbulakan damapak merugikan bagi alam.
- Bereaksi terhadap tekanan kompetitif dapat menyebabkan semua pengikut memiliki kesalahan yang sama. Misal ketika Mobil salah satu merek perusahaan mobil di Amerika tidak menggunakan minyak sebagai salah satu bahan bakar hal ini kemudia diikuti oleh pesaing namun ternyata langkah tersebut mengalami kegagalan karena bahan baku pengganti sulit diperoleh dan biaya yang mahal.
- Meskipun pemerintah telah membuat undang-undang untukmemberikan kesempatan konsumen untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memotivasi konsumen untuk ramah lingkungan selalu ada kesulitan dalam menentukan kebijakan yang mencakup semua lingkungan.
- Adanya kesalahan pengertian mengenai Greenwashing dimana tidak ada kamus yang mengartikan hal tersebut. Dan istilah ini adalah plesetan dari istilah whitewashing yang artinya adalah tindakan untuk menyembunyikan fakta yang tak menyenangkan atau dengan istilah lain perusahaan memberi kesan pada konsumennya bahwa mereka ikut peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
- Kurangnya pengetahuan konsumen yang tepat tentang isu-isu lingkungan, menimbulkan masalah bagi perusahaan untuk mewakili produk mereka di pasar dimana konsumen tidak percaya bahwa produk yang di promosikan sudah ramah lingkungan.
- Menurut Ottman, Stafford dan Hartman (2006) terjadi green marketing myopia, yaitu kesalahan persepsi pemasar bahwa dengan mengangkat isu mengenai lingkungan konsumen akan tertarik sedangkan konsumen tidak melihat isu tersebut namun benefit yang dapat konsumen peroleh ketika menggunakan produk lama lingkunga missal dengan menggunakan lampu merek X yang ramah lingkungan akan mengehemat energy dan biaya.
Referensi
- Arkhemi ,S.L.(2008), Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Produk Ramah lingkungan (Intention to Buy Environmentally Safe Product), skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan)
- Assael, Henry (1998), Consumer Behaviour and Marketing Action, 6th ed, Ohio, South-Western College Publishing.
- Chamorro,A and Banegil M.T. (2005),”Green Marketing Philosophy: a Study of Spanish Firms with Ecolabels,”Journal of the Academy of Marketing Science,Vol.13 pp 11-22
- Ghoshal,M (2008), “Green Marketing–A Changing Concept in Changing Time,”Journal of IMR-Mgt, Vol.2,No 1, pp.1-24
- Jacquelyn, A.O.,Stafford E.R., Hartman L.C. (2006), “Avoiding Green Marketing Myopia“Journal of Environment , Vol.48, No.5,pp.22-36
- Kotler, Philip & Keller K.L(2009), Marketing Management,13thed.Pearson, Prentice Hall, Inc.
- Majalah Marketing (2009), Green Marketing Mahal.(September), pp.42-43.
- Prothero,A.(1990), “Green Consumerism and the Societal Marketing Concept: Marketing Strategies for the 1990’s, “Journal of Marketing Management, Vol 2, No 6,pp.87-103.
- Polonsky, J.M and Rosenberger III J.P.(2001) “”Reevaluating Green Marketing A strategic Approach“, Business Horizon September-20 October 2001, pp. 21-38.