Bisnis dan Marketing

Pengertian Manajemen Strategik

Pengertian Manajemen Strategik: Memulai bisnis baru bergantung pada seperangkat keyakinan bahwa organisasi baru tersebut dapat menawarkan beberapa produk atau layanan kepada beberapa pelanggan, di beberapa area geografis, menggunakan beberapa jenis teknologi, dengan harga yang menguntungkan. Seorang pemilik bisnis baru biasanya percaya bahwa filosofi manajemen dari perusahaan baru tersebut akan menghasilkan citra publik yang menguntungkan dan bahwa konsep bisnis ini dapat dikomunikasikan dan diterapkan. Seiring berkembangnya bisnis, para pemilik atau manajer merasa perlu untuk merevisi serangkaian keyakinan pendiri, namun gagasan orisinil itu biasanya tercermin dalam pernyataan visi dan misi yang telah direvisi.
 

 

Apa yang kita inginkan?
Hal ini sangat penting bagi para manajer dan eksekutif di setiap organisasi untuk menyepakati visi dasar yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan mendasar, “Apa yang kita inginkan?” Visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan sebuah pernyataan misi yang komprehensif. Banyak organisasi memiliki visi dan misi, namun pernyataan visi harus ditetapkan terlebih dahulu dan terutama. Pernyataan visi harus singkat, lebih disukai satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer harus memasukkan masukan untuk mengembangkan pernyataan tersebut.
 
Banyak konsep dan teknik yang berhubungan dengan manajemen strategis telah dikembangkan dan digunakan dengan sukses oleh perusahaan bisnis seperti General Electric dan Boston Consulting Group. Seiring waktu, praktisi bisnis dan peneliti akademis telah memperluas dan menyempurnakan konsep-konsep ini. Awalnya, manajemen strategis paling banyak digunakan untuk perusahaan besar yang beroperasi di berbagai industri. Meningkatnya risiko kesalahan, kesalahan penggunaan biaya mahal, dan bahkan kehancuran ekonomi menyebabkan manajer profesional saat ini di semua organisasi mengambil strategi manajemen dengan ketat agar perusahaan mereka tetap kompetitif dalam lingkungan yang semakin tidak stabil.
 
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
 

Pengertian Manajemen Strategik Menurut Ahli

Pengertian Manajemen Stratejik menurut Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
 
David 2005:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
 
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006, XV), Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini disbanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.
 
Manajemen stratejik menurut Wheelen & Hunger (2008) adalah rangkaian langkah, keputusan dan tindakan perusahaan yang menentukan kinerja jangka panjang perusahaan. Manajemen stratejik yang baik akan dapat membawa organisasi untuk dapat mengimplementasikan strateginya melalui perencanaan program, proses budgeting, sistem manajemen kinerja, perubahan pada struktur organisasi, serta manajemen program dan proyek (Poister & Streib, 1999).
Wheelen & Hunger (2008) juga menuliskan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, manajemen stratejik berevolusi sebagai berikut:

  • Tahap 1: Basic Financial Planning, yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan pada perencanaan keuangan. Secara umum disebut sebagai sistem manajemen berdasarkan budget. Sistem ini merupakan sistem yang paling tradisional, dan sangat berorientasi pada jangka pendek, yaitu satu tahun.
  • Tahap 2: Forecast-Based Planning, yaitu pengembangan dari sistem di atas, karena digunakan untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan sistem budget yang terbatas pada jangka pendek. Di sini mulai diperhitungkan kondisi eksternal dengan porsi lebih besar. Basisnya adalah proyeksi perusahaan di masa mendatang.
  • Tahap 3: Strategic Planning, yaitu pengembangan dari forecast-based planning, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan persaingan. Di sini perusahaan sudah mempertimbangkan bagaimana caranya (strateginya) untuk dapat memenangkan pasar. Proses formulasi strategi dilakukan pada jajaran manajemen, sementara implementasi dan pelaksanaan dilakukan oleh jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara top-down.
  • Tahap 4: Strategic Management, yang merupakan pengembangan dari strategic planning. Di sini masukan dari level bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya berkonsentrasi pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara seksama proses implementasinya. Karena berdasarkan pengalaman dengan menggunakan strategic planning, perusahaan sering kali tidak mencapai tujuannya karena ternyata strategi yang diformulasikan tersebut tidak diimplementasikan secara efektif.

Manajemen strategis menekankan kinerja jangka panjang. Banyak perusahaan dapat mengelola ledakan jangka pendek dengan kinerja tinggi, namun hanya sedikit yang dapat mempertahankannya dalam jangka waktu yang lebih lama. Misalnya, dari 100 perusahaan Forbes 100 yang terdaftar pada tahun 1917, hanya 13 yang bertahan sampai hari ini. Agar sukses dalam jangka panjang, perusahaan tidak hanya harus dapat melakukan aktivitas saat ini dan fokus pada pasar yang ada, namun juga harus menyesuaikan aktivitas tersebut dengan fokus pada pasar baru dan perubahan.

Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang terlibat dalam manajemen strategis umumnya lebih unggul daripada yang tidak. Pencapaian persaingan yang sesuai antara lingkungan organisasi dan strategi, struktur, dan prosesnya memiliki dampak positif terhadap kinerja organisasi. Perencanaan strategis menjadi semakin penting karena lingkungan menjadi semakin tidak stabil. Sebagai contoh, studi tentang dampak deregulasi pada industri kereta api dan truk A.S. menemukan bahwa perusahaan yang mengubah strategi dan struktur mereka karena lingkungan mereka berubah mengungguli perusahaan yang tidak berubah.
 
Sebuah survei terhadap hampir 50 perusahaan di berbagai negara dan industri menemukan tiga manfaat manajemen strategis paling tinggi (Wilson, 19994):
  1. Visi strategis yang lebih jelas  sangat berpengaruh bagi perusahaan.
  2. Fokus tajam pada apa yang sangat penting secara strategis.
  3. Meningkatkan pemahaman akan lingkungan yang berubah dengan cepat.
No comments yet! You be the first to comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *