Kelebihan dan Kekurangan Fintech Lending di Indonesia
Keuntungan dan Kemudahan Fintech Lending di Indonesia
1. Menyediakan Akses Mudah Terhadap Pinjaman
Alasan utama mengapa pembiayaan lending telah menjadi alternatif yang bagus untuk mendapatkan modal adalah karena kemudahan proses aplikasi dalam pengajuan pinjaman, baik untuk modal usaha, pinjaman pendidikan hingga pinjaman kesehatan.
2. Sebagai Salah Satu Alat Pemasaran untuk Membantu Bisnis
Ini adalah keuntungan yang lebih sesuai dengan fintech lending di Indonesia. Pembiayaan jenis ini adalah cara terbaik untuk mengenalkan produk baru atau bisnis Anda ke pasar melalui platform berbasis online.
3. Quick Funding
Tidak akan ada proses panjang yang merepotkan, dari awal mengajukan hingga cairnya pembiayaan yang diberikan. Umumnya, jika mengajukan pembiayaan kepada bank, akan diperlukan waktu berbulan-bulan sebelum dana yang disetujui dapat dicairkan. Sebaliknya, pembiayaan dapat memenuhi pinjaman dalam hitungan hari, bahkan berjam-jam asalkan ada cukup banyak pelaku bisnis, dan investor yang berminat.
4. Diversifikasi Investasi
Pembiayaan fintech lending di Indonesia saat ini tidak hanya mampu menarik perhatian para pemilik bisnis, namun juga perhatian para investor. Dengan peminjaman ini, sebagian besar investor akan mendapatkan tawaran berupa sebuah instrumen investasi. Dengan membiayai usaha kecil yang berkualitas, investor bisa mendapatkan pengembalian investasi yang tinggi dalam periodik tertentu yang telah ditetapkan.
5. Membantu Pertumbuhan UKM di Indonesia
Terlepas dari semua manfaat yang ada baik dari sisi investor maupun peminjam modal, pembiayaan peer-to-peer lending ini tentunya menjadi salah satu instrumen pembantu dalam penyokong pertumbuhan UKM di Indonesia.
Kekurangan Fintech Lending di Indonesia
Selain memiliki keuntungan dan kelebihan, nyatanya fintech lending di Indonesia memiliki kekurangan yang perlu diwaspadai. Apa saja?
- Diperlukan komputer atau smartphone yang terhubung dengan internet untuk mengakses layanan teknologi keuangan.
- Belum semua mengerti penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi tersebut, khususnya yang minim informasi.
- Rawan penipuan, meski di atas disebutkan salah satu kelebihan fintech lending di Indonesia keamanan tingkat lanjut, tidak sedikit perusahaan rintisan yang menawarkan iming-iming dengan keuntungan tinggi yang pada ujungnya adalah penipuan, jadi Anda harus berhati-hati dalam menentukan layanan keuangan yang tepat.
- Biaya bunga lebih tinggi. Umumnya layanan fintech lending di Indonesia sebagian besar mengandalkan keuangan tradisional dalam menyalurkan pinjaman. Hal ini dapat menambah biaya yang dikeluarkan konsumen.
TRADITIONAL LOAN FINANCING VS FINTECH PEER TO PEER LENDING
Feng el all (2015) memaparkan perbandingan antara traditional loan financing dan fintech peer to peer lending yang digambarkan pada table berikut ini :
Di dalam prosesnya aturan pengajuan pinjaman antara traditional loan dengan fintech mempunyai kemiripan peminjam yang mempunyai rating kredit tidak baik tidak dapat melakukan funding
No comments yet! You be the first to comment.