Tips Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi
Beberapa mahasiswa sering sekali menganggap dosen pembimbing merupakan batu sandungan antara revisi berkali-kali, susah ditemui, cuek, dan masalah-masalah lainnya. Nah agar skripsi kamu lancer, begini tips menghadapi dosen pembimbing
Jangan Terlalu Pilih-pilih Mengenai Sosok Dosen
Di sisi lain, jangna terlalu fanatic kepada dosen tertentu. Apabila dosen pembimbing yang ditentukan kampus tidak sesuai dengan keinginan kamu, mau tidak mau kamu harus menerimakannya. Jangan sampai kamu anti duluan, hal ini bisa membuat suasana tidak nyaman di awal.
Hubungi Dosen Pembimbing Dengan Sopan
Misalnya, jangan menghubungi dosenn pembimbing di tengah malam, gunakan salam, menyebutkan nama dan jurusanmu (mahasiswa yang bimbingan ke dosen banyak tidak hanya kamu), memakai kata tolong, maaf dan terima kasih, dan lain-lain. Sebaliknya, jika kirim pesan/email jangan kepanjangan, seperti curhat. Etika tersebut tidak hanya membuat komunikasi antara kamu dan dosen jadi lebih baik, tapi juga dapat menunjukkan kelas dan intelektualitas kamu.
Jangan Datang Bimbingan Seperti Kertas Kosong
Perhatikan dan Pelajari Kecendrungan Dosen Pembimbing
Perhatikan kecenderungan tersebut, lalu kamu bisa beradaptasi dengan dosen pembimbing. Misalnya, untuk dosen yang kegiatannya padat dan ngajar di mana-mana. Kamu bisa cek jadwal kelas dosen pembimbing kamu di kampusmu. buat janji di sekitar waktu tersebut.
Contoh lainnya adalah dosen yang hanya butuh softcopy kemajuan skripsi kamu. Tapi ada juga dosen pembimbing yang pengennya pakai hardcopy. Tanyakan sedari awal mana yang menjadi preferensi dosen kamu.
Lebih Baik Menunggu Daripada Ditunggu Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing merupakan tempat berdiskusi dan tempat evaluasi
Tetapi jangan menutup mata dan telinga dengan masukan dan kritikan dosen pembimbing. Apalagi kalau kamu merasa masukan dari dosen pembimbing bertentangan dengan rancangan skripsimu. Semua bisa didiskusikan, kok. Komunikasikan dengan baik dengan dosenmu untuk menyamakan pemahaman dan mencari jalan tengahnya
Biasanya, mahasiswa yang menutup diri dan tidak mau mendenganrkan masukan dosen pembimbing, hasil skripsi tidak maksimal. Bukan berarti itu karena dosen pembimbing sentimen sama kamu.
Revisi… lagi?
Jadi, kalau ada revisi dari dosen, janganlah panik, galau, dan gundah gulana. Buang-buang waktu! Cara terbaik menghadapi revisian dari dosen pembimbing adalah Dengar dan perhatikan penjelasan dosen baik-baik kenapa kamu harus revisi. Pastikan kamu paham alasan dosen meminta kamu merevisi skripsimu. Revisi skripsi bukan akal-akalan dosen untuk bikin kamu sibuk, lho
Kalau ada hal yang tidak kamu mengerti, tanyakan pada dosen pembimbing. Jangan gengsi. Malu bertanya, sesat di saat sidang!
Karena kamu tahu apa saja yang harus diperbaiki, maka jangan ulangi kesalahan yang sama di tahap selanjutnya. Ingat, mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang bisa belajar dari kesalahan.
Jangan lupa bilang terima kasih sama dosen. Atas dan revisiannya. Terima revisian dengan lapang dada dan ikhlas. Semoga semua indah pada waktunya