Ilmu Administrasi

Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Di tengah isu dinamika perekonomian dunia yang tidak pasti menjadi tantangan bagi suatu perusahaan dalam menjalankan usaha baik dalam usaha berbasis laba maupun nirlaba. Laju perekonomian dunia terus mendorong dan menuntut perusahaan untuk memberikan yang terbaik terhadap konsumen sebagai target sasaran. Banyak aspek yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih salah satu perusahaan dari sekian banyak perusahaan yang memproduksi barang sejenis yang menawarkan produk yang dibutuhkan maupun yang diinginkan. Ketika memilih sebuah produk, seorang konsumen akan menjadi seorang pemilih dengan penuh pertimbangan dalam memutuskan memilih sebuah produk. Dari sudut pandang konsumen apakah aspek-aspek yang menjadi bahan pertimbangan mereka dalam memilih produk dari sekian banyak perusahaan yang memproduksinya? Aspek harga dan ketersediaan barang menjadi aspek terpenting, akan tetapi hal lain yang dicari konsumen adalah kualitas produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta yang memberikan nilai lebih bagi konsumen. Lalu bagaimana perusahaan berupaya dalam menawarkan produk yang unggul (memberi nilai lebih) dan bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain?
Persaingan dalam menarik perhatian konsumen merupakan hal yang lumrah bagi sebuah perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang berperan sebagai produsen yang berusaha melayani konsumen dengan mengombinasikan berbagai faktor produksi sedemikian rupa untuk menghasilkan produk yang terbaik. Diantara sekian banyak faktor produksi, Sumber daya manusia merupakan aspek yang memiliki peran krusial bagi perusahaan, karena sumber daya manusia (karyawan) berperan sebagai penghantar nilai perusahaan yang dihantarkan melalui sebuah produk kepada konsumen.
Munculnya paradigma baru dalam manajemen sumber daya manusia bahwa karyawan adalah aset kekayaan organisasi dengan nilai yang paling tinggi. Karyawan adalah aspek yang harus diperhatikan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap organisasi termasuk perusahaan tentu memiliki tujuan yang dituju untuk dicapai. Dalam proses pencapaian tujuan, peran kepemimpinan pada seorang pemimpin adalah hal yang sangat memengaruhi kinerja perusahaan dan pencapaian tujuan organisasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan adanya peran kepemimpinan yang handal. Dari situ kemampuan leadership dalam diri pemimpin sangat penting. Peran kepemimpinan sangat berkaitan dengan keberhasilan kinerja dalam sebuah perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan kinerja seseorang tergantung pada dukungan dalam bentuk pengorganisasian,  penyediaan sarana dan prasarana, pemilihan teknologi,  kondisi dan syarat kerja, serta kenyamanan lingkungan kerja. Sikap kepemimpinan seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, hal itu juga memengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja. Sebagai karyawan tentu tidak bisa memilih gaya kepemimpinan apa yang harus dimiliki oleh atasannya, maka dari itu karyawan juga perlu mengetahui gaya kepemimpinan apa yang dimiliki atasan mereka agar antara karyawan dan atasan mampu berkolaborasi dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan.
Berikut adalah 10 gaya kepemimpinan yang sering melekat pada seorang individu:
  1. Gaya kepemimpinan birokrasi, gaya kepemimpinan yang mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. 
  2. Gaya kepemimpinan transaksional, gaya kepemimpinan ini berpaku pada prinsip bahwa ketika seorang karyawan menandatangani kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek tertentu, mereka harus mematuhi semua keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi.
  3. Gaya kepemimpinan otokratis, pemimpin dengan gaya ini sangat otoriter, mereka memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman.
  4. Gaya kepemimpinan karismatik, gaya kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
  5. Gaya kepemimpinan melayani, gaya kepemimpinan yang bermula dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani, memprioritaskan kebutuhan pengikut sebagai prioritas utama, menyelesaikan suatu permasalahan secara bersama  dan membantu orang lain dalam mencapai tujuan bersama.
  6. Gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepempimpinan ini adalah gabungan antara otoriter dan demokratis, yakni pemimpin yang menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya.
  7. Gaya kepemimpinan situasional, gaya kepemimpinan ini cenderung akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.
  8. Gaya kepemimpinan visioner, gaya kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi makna pada pekerjaan dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan arti pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas. 
  9. Gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan ini berorientasi pada proses membangun komitmen menuju sasaran organisasi dan memberikan kepercayaan pada bawahan untuk mencapai sasaran – sasaran tertentu. 
  10. Gaya kepemimpinan lazess faire, pemimpin yang mencoba memengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk bisa mencapai tujuannya.

Dari 10 gaya kepemimpinan di atas, tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang lebih bagus jika dibandingkan dengan yang lain. Seorang pemimpin akan cenderung memiliki satu atau dua gaya kepemimpinan yang dimilikinya. Perilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahanya atau disebut gaya kepemimpinan (Tampubolon, 2007).
Berdasarkan hasil empiris dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan baik secara simultan maupun parsial. Dari beberapa jurnal yang dimuat secara internasional maupun nasional, berbagai penelitian dan teori di bidang organisasi menjelaskan pentingnya peran dan dampak sumber daya manusia khususnya atas faktor-faktor orang atau individu yang berpengaruh pada kinerja karyawan yaitu perkembangan teknologi, inovasi, dan kepemimpinan.
Lalu bagaimana sikap kepemimpinan memengaruhi kinerja seseorang dalam sebuah perusahaan? Menurut Timple (1992:31) faktor -faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri seseorang yang disebabkan oleh rasa keinginan yang besar dalam meraih tujuan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan sekitar, seperti sikap dan perilaku rekan kerja maupun dari atasannya. 
Dalam Path Goal Theory (teori jalur tujuan) yang dikembangkan oleh House (1971:321) dalam Kreitner dan Kinicki (2005:313) mengemukakan bahwa pemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang memengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yang serius.
Hasil tingkat kinerja dan kepuasan bawahan yang tinggi berlaku secara universal dalam sebuah sikap kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat diperoleh melalui gaya kepemimpinanya yang diimplementasikan secara tepat dalam upaya mendorong dan memengaruhi bawahan, sehingga kinerja bawahan mampu meningkat.
Selain itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Christian Bayu Putra, Hamidah Nayati Utami, dan Mochammad Soe’oed Hakam, mengemukakan bahwa terdapat hubungan atau pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan dalam penelitian ini dilakukan di PT Astra Internasional Tbk.. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian tersebut adalah gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan, sehingga secara keseluruhan gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dari penelitian tersebut dan beberapa penelitian lainnya terlihat bagaimana pentingnya peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Oleh : Siti Asgina
Sumber Jurnal:
Putra, C.B., Utami, H.N., Hakam, M.S.. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktif, Suportif, Dan
Partisipatif Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 2 Juni 2013. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/93/1659  (Diakses pada  10 Januari 2019)

Hasan, Syahril. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi, Motivasi, Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Jurnal Benefita 1(3) Oktober 2016 (134-145).  http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita/article/view/1076 (Diakses pada  10 Januari 2019)

Prabawa. L.A., Rizan, Muhammad. 2015. Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi,
Inovasi, Kepemimpinan Dan Kinerja Perusahaan: Studi Transformasi PT Pos Indonesia. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 Maret 2015. ISSN: 2302-2663. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb/article/view/1959/1550 (Diakses pada  10 Januari 2019)

Affandi, L.A., Rizan, Muhammad. 2015. Kepemimpinan Transaksional, Ransaksional, Motivasi Kerja, dan Kinerja Personel Satuan Provost Detasemen Markas Mabes Angkatan Laut. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 2 Oktober 2015. ISSN: 2302-2663. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpeb/article/view/1953/1544  (Diakses pada  10 Januari 2019)
Sumber Buku: 
Stephen P. Robbin, Timothy A, Judge. 2017. Organization Behaviour. Seventeenth Edition.
Edinburgh: Pearson.
Sumber Internet:
Ardy. 2016. 10 Macam, Jenis Gaya Kepemimpinan. 
http://ardy-web.blogspot.com/2016/02/10/10-macam-jenis-gaya-kepemimpinan.html?m=1 (diakses pada 10 Januari 2019)
No comments yet! You be the first to comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *