Bisnis dan Marketing

Pengertian Market Positioning (Positioning Pasar)

Menurut Philip Kotler positioning adalah segala upaya untuk mendesain produk serta merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik di benak konsumen. Hasil dari posisi pasar ialah terciptanya proposisi nilai yang pas dimata konsumen dan menjadi salah satu alasan konsumen untuk membeli produk yang bersangkutan. Dengan kata lain posisi pasar adalah kegiatan merancang produk  dan bauran pemasaran (marketing mix) agar dapat menciptakan kesan tertentu.  Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benakkonsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk ataumerk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

Positioning adalah langkah ketiga setelah perusahaan menentukan segmentasi pasar  dan target market. Pada umumnya pikiran konsumen akan dipenuhi oleh informasi mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan,  dan konsumen tentu tidak bisa mengingat secara detail mengenai spesifikasi produk saat kebutuhan atas  suatu produk tersebut timbul. Konsumen hanya akan mengingat produk atas dasar posisi produk  dari yang mereka dengar dan mereka pikirkan. Dengan begitu untuk menggerakkan sebuah produk menuju posisi tertentu dalam benak konsumen maka diperlukan alat posisi pasar (positioning).

Cara Penentuan Positioning
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:265), terdapat beberapa cara penentuanposisi di benak konsumen, antara lain :
  • Penentuan Posisi Menurut Atribut Ini  terjadi bila suatu perusahaan mempromosikan atribut produk yang lebih unggul di banding pesaingnya.
  • Penentuan Posisi Menurut Manfaat Dalam pengertian ini produk di posisikan sebagai pemimpin suatu manfaat tertentu.
  • Penentuan Posisi Menurut Penggunaan atau Penerapan.Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan.
  • Penentuan Posisi Menurut Pemakai Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompokpemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada satu atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun luas.
  • Penentuan Posisi Menurut Pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan  mereknya secara utuh dan diposisikan lebih baik dari pada pesaing.
  • Penentuan Posisi Menurut Kategori Produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk
  • Penentuan Posisi Menurut Harga Disini produk di posisikan memberikan nilai terbaik untuk harganya.
Syarat Membangun Positioning
Menurut Kartajaya (2007:62) terdapat empat syarat dalam membangun positioning :
  • Positioning haruslah dipersepsi secara positif oleh para pelanggan dan menjadialasan untuk membeli oleh pelanggan.
  • Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
  • Positioning haruslah bersifat unik dan dengan mudah  mendiferensiasikan diridari para pesaing.
  • Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam  lingkungan bisnis, apakah itu perubahaan persaingan, prilaku pelanggan, perubahaan sosial budaya dan sebagainya.
Langkah-langkah mengembangkan strategi positioning :
Menurut Kotler (Dalam Lupiyoadi, 2006:48) setidaknya ada tiga langkahdalam melakukan positioning, yaitu:
  • Menentukan produk/pasar yang relevan. Banyak produk dimaksudkan untukmemenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan. Karenanya suatu produkdapat diposisikan di berbagai pasar yang berbeda. Langkah pertama adalahmendaftar semua keinginan dan kebutuhan yang mungkin dapat dipenuhi produk(artinya produk/pasar yang mungkin digarap)
  • Mengidentifikasi pesaing. Pada umumnya setiap produk mempunyai banyakpesaing, baik primer maupun sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-pesaingyang bersaing untuk memenuhi kebutuhan inti. Pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak langsung, mereka yang tidak langsung muncul di pikiran bilamana seseorang sedang berpikir tentang keinginan atau kebutuhan konsumen. Riset pemasaran sangat bermanfaat disini.
  • Menentukan bagaimana konsumen mengevaluasi pilihan. Pemasar perlumemahami standar-standar yang menjadi dasar evaluasi konsumen dan tingkat kepentingan relatif masing-masing dalam keputusan konsumen.
  • Mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang posisi pesaing. Posisi inidapat didasarkan pada atribut produk, situasi penggunaan, atau kelompok pengguna.
  • Mengidentifikasi senjang pada posisi yang ditempati. Tidaklah selalu berartibahwa kita harus berusaha mengisi senjang ini; terlebih dahulu harus dilakuk ananalisis segmen pasar yang ada dalam senjang tersebut. Segmen itu harus memenuhi kriteria segmentasi dari segi ukuran, aksesibilitas, identifikasi,ketanggapan dan stabilitas.
  • Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning. Pemasar harus merancang program yang memastikan bahwa semua informasi tentang produkatau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan di benak konsumen. Memantau posisi. Sangatlah penting untukmemastikan bahwa posisi yang dikehendaki benar-benar berhasil dicapai olehproduk atau merek. Posisi aktual ini harus selalu dipantau dan setiap penyesuaian yang diperlukan dilakukan melalui perubahan-perubahan dalam program pemasaran
Faktor-Faktor yang mempengaruhi strategi Positioning Menurut Fandy Tjiptono (2008:205), efektif tidaknya strategi positioning itu akan sangat dipengaruhi oleh empat faktor,  yaitu:
  • Target Pasar : Strategi positioning akan diawali dari target pasar (mengestimasirespon pasar, merumuskan alternatif strategi), memperhitungkan persaingan,kinerja (penjualan, pangsa pasar, profit) serta tersedianya sumber daya.
  • Daur Hidup Produk : Masing-masing tahapan memiliki kondisi berbeda,memerlukan strategi  positioning pemasaran yang berbeda. Harga akan turunpada mature, pesan iklan saat perkenalan akan berbeda saat mature.
  • Strategi Unit Bisnis : Strategi positioning akan terikat dengan strategi SBU.Penjabaran pengembangan strategi akan berbeda dengan harvest 
  • Program Pemasaran : Persepsi dibentuk melalui program marketing mix, terutama program komunikasi pemasaran program dan perbedaan produk
Produk: Melalui keunikan atribut, jasa pengiring, merek, kemasan, dsb.
Distribusi: Melalui keunikan jenis, intensitas dan pola saluran.
Harga: Melalui metode, posisi relatif dan manajemen harga.
Promosi: Melalui keunikan pesan, format, desain, strategi kreatif, saluranaudiens, media, dsb

CONTOH POSISI PASAR (POSITIONING)

Berikut ini beberapa contoh posisi pasar pada produk berbentuk barang :
  1. Inova mengatakan dirinya dalah sebuah mobil keluarga, maka sebenarnya ia sedang membangun kepercayaan kepada konsumen bahwa mobil Inova memang benar- benar mobil keluarga. Oleh karena itu, setiap mobil Inova yang dibuat harus mengacu pada mobil keluarga, dengan mempunyai tempat duduk yang luas dan nyaman.
  2. Lifebuoy mengatakan dirinya sebagai sebuah sabun kesehatan, maka dari itu Lifebuoy sedang membangun kepercayaan pada konsumen bahwa sabun Lifebuoy memang benar- benar dibuat untuk kesehatan. Oleh karena itu untuk membuat kepercayaan tersebut, Lifebuoy akan setia dengan posisi pasar yang dinyatakannya.
  3. Majalah Tempo menyatakan bahwa dirinya enak dibaca dan perlu, maka itu berarti ia sedang membangun kepercayaan pada konsumen bahwa majalah tersebut memang perlu dibaca dan enak dibaca. 
Sementara contoh posisi pasar pada produk jasa adalah sebagai berikut : 
  1. “Malaysia is Truly Asia” selogan pariwisata Malaysia, dalam hal ini Malaysia ingin membuat kesan dalam benak wisatawan bahwa segala sesuatu yang ada di Asia , semuanya terdapat di Malaysia, dengan kata lain dengan mengunjungi Malaysia akan memperoleh apa saja yang ada di Asia. 
  2. “Thailand, Tourism haven of far east” selogan pariwisata Thailand, dalam hal ini negara tersebut lebih fokus pada posisi pasar pariwisata dengan menyatakan bahwa Thailand adalah surga pariwisata di Timur Jauh. 
  3. “The safest way to travel by taxi”, selogan dari Bluebird . dari selogan tersebut Blue Bird dengan nyata memposisikan diri dalam benak konsumen bahwa jaminan taxi yang amn ialah dengan memilih BlueBird. 

KRITERIA POSISI PASAR (POSITIONING) 

Posisi pasar pada dasarnya adalah sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumennya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi janjinya kepada konsumen ialah bagian yang sangat penting dalam strategi perusahaan. Oleh karena itu, penentuan posisi pasar yang tepat ialah hal yang krusial serta membutuhkan persiapan yang panjang karena penempatan produk pada pasar bukanlah sekedar janji atau selogan semata. Ada empat kriteria dalam menentukan posisi pasar menurut Hermawan Kertajaya, yaitu sebagai berikut : 
Customer (Konsumen)
Didasarkan atas kajian konsumen, posisi pasar harus diansumsikan secara positif oleh konsumen dan menjadi alasan dalam pembelian yang mereka lakukan. Hal tersebut akan terjadi apabila posisis pasar mendiskripsikan nilai (value) yang diberikan kepada konsumen dan nilai tersebut benar- benar merupakan sebuah asset bagi konsumen. Karena posisi pasar mendiskripsikan nilai yang unggul, maka posisi pasar akan menjasi penentu yang sangat penting bagi konsumen pada saat mereka memutuskan untuk membeli.
Company (Perusahaan)
Didasarkan atas kajian pada kapabilitas serta kekuatan internal perusahaan , maka posisi pasar harus mencerminkan kekuatan serta keunggulan yang kompetitif perusahaan. Jangan sampai perusahaan merumuskan posisi pasar tetapi ternyata tidak mampu memenuhi dan melaksanakan janjinya. Hal tersebut sangat berbahaya karena bisa saja konsumen pada akhirnya akan berasumsi bahwa perusahaan telah berbohong. Jika sudah seperti itu kredibilitas perusahaan akan hancur dimata konsumen. Oleh karena itu dalam merumuskan posisi pasar perusahaan harus dengan pertimbangan yang sangat matang. 
Competitor (Pesaing) 
Berdasarkan atas kajian keadaan kompetitor , maka posisi pasar harus mempunyai sifat unik sehingga bisa dengan mudah mendiferensiasikan diri dan mempunyai perbedaan khusus apabila dibandingkan dengan produk pesaing. Jika posisi pasar unik maka keuntungan akan didapat mengingat posisi pasar tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing. Bila tidak mudah ditiru maka posisi pasar akan berkelanjutan dalam jangka yang panjang. Tapi perlu diingat bahwa keunikan yang harus diciptakan bukan hanya pada produk melainkan pada semua komponen perusahaan
Change (Perubahan) 
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis, posisi pasar harus berkelanjutan serta selalu relevan dengan berbagai macam perubahan dalam lingkungan bisnis. Seperti perubahan persaingan, perubahan sosial budaya, perilaku konsumen dan sebagainya. Hal tersebut berarti bahwa jika posisi pasar dan perangkatnya sudah tidak lagi relevan dengan kondisi lingkungan bisnis yang ada maka dengan cepat perusahaan harus merubahnya, dengan cara melakukan perubahan dalam strateginya.
No comments yet! You be the first to comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *