Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu sample) Bag. II
Pada bagian pertama sebelumnya telah dibahas mengenai Pengujian Hipotesis Deskriptif (satu sample) parametrik. Pada bagian ini akan dibahas mengenai engujian Hipotesis Deskriptif (one sample) non parametris.
Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu Sample) – Non Parametrik
1. Test Binomial
Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memilih mobil untuk keluarga. Berdasarkan 24 anggota sample yang dipilih secara random ternyata 14 orang memilih mobil berbahan bakar bensin dan 10 orang memilih mobil berbahan bakar solar.
Hipotesis nol yang diajukan adalah bahwa peluang masyarakat dalam memilih dua jenis mobil yaitu jenis bensin dan solar adalah sama yaitu 50%.
Ho : p1 = p2 = 0,5
Ha : p1 ≠ p2 ≠ 0,5
N = 24
Pilih frekuensi terkecil (x) = 10
Koefisien binomial (lihat tabel IV) = 0,271
Jadi 0,271 > 0,01 sehingga Ho diterima
Artinya : peluang masyarakat memilih mobil bahan bakar bensin dan solar adalah sama
Chi Kuadrat / Chi Squre
Chi kuadrat satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Kriteria pengujian:Bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, maka H0 diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan (≥) harga tabel maka H0 ditolak
Contoh Soal:
Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana kemungkinan rakyat di kabupaten cimahi dalam memilih dua calon kepala desa. Calon yang satu adalah wanita dan calon yang kedua adalah pria. Sampel sebagai sumber data diambil secara random sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang memilih wanita.
Penyelesaian :
Ho : Peluang dipilihnya calon pria dan wanita adalah sama
Ha : peluang dipilihnya calon pria dan wanita tidak sama
= 2 – 1
= 1
Lihat tabel VI chi kuadrat tabel = 3, 841 Chi kuadrat hitung = 33,34
Jadi Chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel, maka Ho ditolak. Artinya peluang dipilihnya calon prian dan wanita tidak sama
Run Test
Run test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (Satu sampel), bila skala pengukurannya ordinal.
Bila sampel ≤ 20 maka dapat menggunakan tabel VIIa dan VIIb. Kriteria pengujian:
“bila run observasi berada diantara run kecil dan run besar maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Soal:
Dalam suatu kantin diperusahaan elektronika, terdapat sekelompok
karyawan wanita yang sedang makan siang. Dari sekelompo karyawan itu ada 24 orang diambil secara random, selanjutnya diwawancarai, kapan akan mengambil cuti hamil. Dalam pertanyaan itu disediakan dua alternatif jawaban yang akan mengambil cuti besar sebelum melahirkan atau sesudah melahirkan. Wawancara dilakukan secara berurutan, yaitu mulai dari no 1 dan berakhir pada no 24. bila diketahui run sebanyak 15.
Hasil wawancara dapar dilihat pada tabel dibawah ini
Penyelesaian:
Ho : urutan bersifat random
Ha : urutan tidak bersifat random
N = 24
r = 15
n1 = 12
n2 = 12
Lihat tabel VIIa dan VII b
r kecil = 7
r besar = 19
Karena 7<15<19 maka Ho diterima Artinya urutan bersifat random
Bila sampel lebih dari 20 maka rumus yang digunakan:
Bila z hitung lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah antrian pria dan
wanita dalam membei suara dalam pemilu itu bersifat random atau tidak. Berdasarkan pengamatan terhadap yang antri yang oaling depan sampai yang paling belakang ditemukan urutan sbb:
P WW PP W P WW PP WW P W P WW PP
WWW P W P W P W PPP W PP W P WWW