Administrasi Sebagai Disiplin Ilmiah
Ilmu pengetahuan adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil, rumus, yang melalui percobaan sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan dipelajari (Prof Sondang Siagian).
Berdasarakan pengertian di atas, suatu ilmu dikatakan sebagai ilmu pengetahuan apabila memenuhi syarat yang diantaranya memiliki prinsip, dalil, rumus yang teruji dalam sebuah percobaan sistematis yang dilakukan berulang kali dan teruji kebenarannya sehingga dalil, prinsip, dan rumus yang ada dapat diajarkan dan dipelajari. Sehingga tidak semua ilmu dapat menjadi disiplin ilmiah, lalu bagaimana dengan adaministrasi? Apakah administrasi memiliki nilai-nilai yang memenuhi syarat ilmu pengetahuan sehingga dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmiah?
Ilmu administrasi muncul sebagai solusi dari permasalahan yang timbul di tengah-tengah masyarakat baik secara individu maupun kelompok organisasi. Bahkan sejak peradaban mesir, ilmu adminsitrasi telah berperan dalam pemecahan masalah yang ada walaupun tidak diakui sebagai suatu disiplin ilmiah. Dalam suatu kajian ilmiah tidak semua ilmu dapat dikategorikan sebagai objek disiplin ilmiah. Pengklasifikasian agar suatu ilmu dapat dikategorikan sebagai disiplin ilmu apabila menenuhi syarat obyektif dan subyektif. Syarat obyektif pengklasifikasian ilmu pengetahuan adalah universal dan khusus, sementara syarat subyektif pengklasifikasian ilmu pengetahuan adalah teoritis dan praktis.
Ilmu administrasi dalam pemikirannya memiliki konseptual rasional, sistematis, dan logis yang kemudian dirumuskan menjadi teori prinsip, dalil, dan kaidah serta dapat pula diterapkan secara efektif dan logis. Atas dasar tersebut Ilmu administrasi dapat dikatakan memiliki kemampuan adaftif.
Sebelum tahun 1886 administrasi dikenal sebagai praktik dan teknik kerjasama sebagai seni, administrasi belum ditelaah secara ilmiah. Pada perkembangannya analisis ilmiah mengenai fenomena administrasi berdasarkan fakta sejarah yang dimulai pada abad 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori F.W Taylor (1856 -1925) dan gerakan general and industrial administration yang dipelopori H. Fayol (1841-1925) sekaligus memberi identitas ilmu bagi adminstrasi yang kemudian disempurnakan dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan studi administrasi. Gerakan yang dilakukan H. Fayol menghantarkan beliau menjadi bapak administrasi modern. Perkembangan administrasi setiap langkahnya memiliki ciri tertentu, sehingga perkembangann administrasi dikelompokkan dalam beberapa tahapan.
Ilmu administrasi melalui beberapa tahapan dalam perkembangannya. Adapun tahapan pekembangan ilmu administrasi adalah sebagai berikut:
Tahap Survival (1886-1930)
Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor menjadi tanda awal mula lahirnya ilmu administrasi, tepatnya pada abad 19 tahun 1886. Pada masa ini merupakan masa memperjuangkan administrasi menjadi suatu ilmu yang mandiri atau sebagai cabang ilmu pengetahuan.
Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930-1945)
Pada kurun waktu 1930-1945, prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil ilmu administrasi dan manajemen lebih disempurnakan agar kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam kurun waktu ini pula, gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi negara maupun niaga mulai banyak diberikan oleh lembaga pendidikan tinggi.
Tahap Human Relation (1945-1956)
Pada tahap human relation, perhatian para ahli dan sarjana mulai beralih pada faktor manusia serta hubungan formal dan informal yang perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh dan antarmanusia pada semua tingkatkan organisasi demi terciptanya kegiatan-kegiatan dalam suasana yang intim dan harmonis.
Tahap Behavior (1959-sekarang)
Sorotan perhatian pada tahap behaviour bukan lagi pada manusianya melainkan sudah meningkat pada penyelidikan perilaku manusia dalam kehidupan berorganisasi dan alasan yang mendasari perilaku tersebut. Penyelidikan tersebut berfungsi untuk mengubah kerugian suatu perusahaan menjadi keuntungan.
Semenjak munculnya hingga berkembang menjadi suatu disiplin ilmu, administrasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Administrasi memiliki hubungan yang erat dengan beberapa bidang keilmuan, diantaranya ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu sejarah, ilmu psikologi, ilmu politik, ilmu sosiologi, ilmu etnologi, ilmu antropolgi, ilmu informatika, dan ilmu statistik. Hubungan itulah yang menjadikan ilmu administrasi sangat erat kaitannya dengan berbagai aktifitas manusia, karena bidang-bidang keilmuan di atas merupakan bidang keilmuan yang dapat dikatakan mendasar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, administrasi dituntut untuk semakin dikembangkan hingga menjadi pekerjaan profesional, seperti profesi kedokteran, teknologi, hukum, psikologi.
Administrasi merupakan modal untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi, maka kaedudukan administrasi sangat penting dari mulai tingkat negara hingga organisasi perusahaan dan masyarakat. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimana ada kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama maka di sana terdapat administrasi.
Bidang studi administrasi telah menjadi disiplin ilmu yang diajarkan di tingkat perguruan tinggi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hal itu menunjukkan bahwa administrasi telah diakui dan memenuhi syarat sebagai ilmu dan disiplin ilmiah. Selain itu, pengakuan empiris membuktikan bahwa administrasi sebagai disiplin ilmu yang sejajar dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
No comments yet! You be the first to comment.