Metode Penelitian

Metode Penelitian (Kualitatif, Kuantitatif dan Mix Methode)

Dalam melakukan sebuah penelitian atau sebuah kajian ilmiah, kita akan mengenal 3 metode penelitian yang sering dipakai oleh para peneliti. Motode tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Metode Penelitian Kualitatif
2. Metode Penelitian Kuantitatif
3. Metode Penelitian Campuran / Mix Methode

Semua metode penelitian tersebut pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama, yakni sama-sama digunakan untuk mengumpulkan data, Mengolah data
sehingga dapat menemukan hasil yang diharapkan bisa menjadi solusi dari
sebuah masalah yang kita temukan. Selain itu dengan metode-metode
tersebut, peneliti juga dapat mempertanggung jawabkan data dan hasil
yang akan disajikan
Lalu, jika sama-sama memiliki tujuan akhir yang sama dimanakah perbedaan
keduanya? Pada kasus pemecahan masalah kita harus faham semua metode
yang akan kita pakai. Lebih baik lagi jika kita selalu memperhatikan
Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif. Agar lebih jelas mengenai
perbedaan kedua metode penelitian tersebut, Anda bisa langsung simak
ulasannya berikut ini.

Metode Kualitatif

Denzin & Lincoln, dalam bukunya yang berjudul: “Handbook of Qualitative Research,” Sage Publications, 1998, menyatakan: “Qualitative
research is many things to many people. Its essence is twofold: a
commitment to some version of the naturalistic, interpretive approach to
its subject matter, and an ongoing critique of the politics and methods
of positivism…Qualitative researchers stress the socially constructed
nature of reality, the intimate relationship between the researcher and
what is studied, and…value laden nature inquiry.”
Dari kutipan tersebut di atas mempunyai arti, penelitian kualitatif
esensinya bersifat ganda: suatu komitmen terhadap pandangan
naturalistik-pendekatan interpretatif terhadap pokok persoalan studi dan
suatu kritik yang berkelanjutan terhadap politik dan metode
positivisme. …….Peneliti kualitatif menekankan realitas yang dibentuk
secara sosial, hubungan yang erat antara peneliti dan yang diteliti dan
……, ciri penelitian yang sarat nilai.
Lebih lanjut lagi dijelaskan, bahwa: “Qualitative research is aimed
at gaining a deep understanding of a specific organization or event,
rather than a surface description of a large sample of a population. It
aims to provide an explicit rendering of the structure order, and broad
patterns found among a group of participants. It is also called
ethno-methodology or field research. It generates data about human
groups in social settings.”
(“Penelitian kualitatif lebih ditujukan
untuk mencapai pemahaman mendalam mengenai organisasi atau peristiwa
khusus, ketimbang mendeskripsikan bagian permukaan dari sampel besar
dari sebuah populasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menyediakan
penjelasan tersurat mengenai struktur, tatanan dan pola yang luas yang
terdapat dalam suatu kelompok partisipan. Penelitian kualitatif juga
disebut etno-metodologi atau penelitian lapangan. Penelitian ini juga
menghasilkan data mengenai kelompok manusia dalam latar/setting
sosial.”)
Selain itu Denzin & Lincoln juga menjelaskan: “Qualitative
research does not introduce treatments or manipulate variables, or
impose the researcher’s operational definitions of variables on the
participants. Rather, it lets the meaning emerge from the participants.
It is more flexible in that it can adjust to the setting. Concepts, data
collection tools, and data collections methods can be adjusted as the
research progresses.”
(“Penelitian kualitatif tidak memperkenalkan
perlakuan (treatment), atau memanipulasi variabel atau memaksakan
definisi operasional peneliti mengenai variabel-variabel pada peserta
penelitian. Sebaliknya, penelitian kualitatif membiarkan sebuah makna
muncul dari partisipan-partisipan itu sendiri. Penelitian ini sifatnya
lebih fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan latar yang ada.
Konsep-konsep, alat-alat pengumpul data, dan metoda pengumpulan data
dapat disesuaikan dengan perkembangan penelitian.”)
Untuk lebih memperjelas lagi pandangan-pandangan tentang penelitian
kualitatif, Denzin & Lincoln menambahkan penjelasan sebagai berikut:
“Qualitative research aims to get a better understanding through
first-hand experience, truthful reporting, and quotations of actual
conversations. It aims to understand how the participants derive meaning
from their surroundings, and how their meaning
influences their behavior.”
Kutipan tersebut mempunyai arti: “Penelitian kualitatif ditujukan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendasar melalui pengalaman ‘tangan pertama’,
laporan yang sebenar-benarnya, dan catatan-catatan percakapan yang
aktual. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana
para partisipan mengambil makna dari lingkungan sekitar dan bagaimana
makna-makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka sendiri.
Dari penjelasan-penjelasan diatas maka disimpulkan bawa Penelitian
kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih difokuskan pada
pemahaman fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan dengan
lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap daripada merinci
menjadi variabel yang saling terkait. Penelitian kualitatif juga
mengembangkan teori dan menggambarkan realita yang kompleks. Pada
penelitian kualitatif tidak bisa di peroleh atau diukur secara matematis
menggunakan prosedur-prosedur statistik. Penelitian kualitatif sering
digunakan sebagai penelitian tentang kehidupan suatu masyarakat.
Data yang akan dihasilkan pada penelitian metode kualitatif adalah data
yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan pelaku
yang sedang diamati. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk
memperoleh pemahaman tentang hal yang di amati serta memperoleh teori
baru untuk dijadikan sebagai karya ilmiah. Paradigma yang dipakai pada
penelitian kualitatif adalah paradigma alamiah yang berdasarkan pada
pandangan fenomenalogis.

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam
maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan
jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti
berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering
dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan
penelitian kualitatif.
Seperti halnya para peneliti kualitatif, siapapun yang terlibat di dalam
penelitian kuantitatif juga perlu memiliki asumsi-asumsi untuk menguji
teori secara deduktif, mencegah munculnya bias-bisas, mengotrol
penjelasan-penjelasan alternative, dan mampu mengeneralisasi dan
menerapkan kembali penemuan-penemuannya.

Metode Campuran

Penelitian campuran ini merupakan penekatan penelitian yang
mengkombinasikan atau mengasosiakan bentuk kualitatif dan bentuk
kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi
pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan pencampuran kedua
pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks
dari sekedar mengumpulakan dan menganalisisdua jenis data. Ini juga
melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara
kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar
ketimbang penelitian kualitatif dan kiantitatif (Creswell & Plano
Clark, 2007)


Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

 

Desain

Kualitatif
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berimbang
Kuantitatif
a. Spesifik, jelas, terinci
b. Ditentukan dengan jelas dari awal dan dijadikan pegangan langkah demi langkahnya

Tujuan

Kualitatif
a. Memperoleh pemahaman makna verstehen
b. Mengembangkan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
Kuantitatif
a. Menunjukkan ikatan antar variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang memiliki nilai yang prediktif

Teknik Penelitian

Kualitatif
a. Observasi, participant, observation
b. Wawancara terbuka
Kuantitatif
a. Eksperimen, observasi, terstruktur, survey
b. Wawancara berstruktur

Instrumen penelitian

Kualitatif
a. Human instrument
b. Buku catatan
c. Rekaman
Kuantitatif
a. Wawancara, tes, angket, skala, wawancara
b. Komputer, kalkulator

Data

Kualitatif
a. Deskriptif : dokumen pribadi, hasil catatan lapangan, ucapan atau pendapat responden, dokumen dll
Kuantitatif
a. Kuantitatif (berupa angka)
b. Hasil pengukuran didasarkan pada variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

Sampel

Kualitatif
a. Kecil
b. Tidak representatif
c. Purposif
Kuantitatif
a. Besar
b. Representatif
c. Sedapat mungkin random

Analisis

Kualitatif
a. Berkelanjutan dari awal hingga akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema
Kuantitatif
a. Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai
b. Deduktif
c. Menggunakan statistic

Hubungan dengan responden

Kualitatif
a. Empati dan akrab
b. Keududukan sama, setara, jangka lama
Kuantitatif
a. Berjarak, sering tanpa kontak langsung
b. Hubungan antara peneliti dan subjek jangka panjang

Usulan desain

Kualitatif
a. Singkat
b. Sedikit literatur
c. Pendekatan secara umum
d. Masalah yang diduga relevan
e. Tidak ada hipotesis
f. Fokus penelitian ditulis memperoleh data yang dikumpulkan dilapangan

Kuantitatif
a. Luas dan terinci
b. Banyak sumber yang berhubungan dengan masalah
c. Prosedur yang khusus serta terinci setiap langkahnya
d. Masalah diuraikan dan ditujukan pada fokus tertentu

e. Hipotesis dirumuskan secara jelas dan terinci serta lengkap sebelum terjun ke lapangan

No comments yet! You be the first to comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *